Sampaikanlah walau satu ayat Al-Qur'an Online

Minggu, 15 November 2009

Issue Parlemen Jalanan Mulai Mengkristal

Makassar - Sebanyak 23 Guru Besar dan Rektor Perguruan Tinggi, ditambah aktifis NGO dan aktifis kampus berkumpul di Makassar (13/12/2009). Mereka membahas kasus Bank Century dan potensinya menghimpun parlemen jalanan.

Dari pertemuan itu, akhirnya disepakati tujuh butir rekomendasi. Salah satunya yang penting adalah, mendukung DPR untuk menggunakan Hak Angket dalam kasus Bank Century.
Selain itu, ada usulan agar struktur kepolisian berada di bawah Departemen Dalam Negeri dan tidak lagi dipersenjatai.

Pertemuan berlangsung di Gedung Pertemuan Alumni (GPA) Universitas Hasanuddin di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat (13/11). Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Idrus Paturusi mengatakan, ide pertemuan ini baru muncul dua hari lalu.

Ini terlambat di tengah panasnya kondisi bangsa. Namun, jika kaum cendekiawan diam saja, maka kondisi bangsa akan kian tidak menentu. Perseteruan KPK, Polri, DPR dan lembaga lain telah menguras energi bangsa.

Yang menarik, wacana yang muncul dalam pertemuan itu adalah kemungkinan munculnya kembali kekuatan parlemen jalanan.

''Kita melihat, jika dibiarkan, parlemen jalanan akan muncul. Kita tidak ingin mahasiswa terus di jalan,'' ujar Prof Idrus Paturusi.

Banyak masalah yang bisa menjadi pemicu. Soal Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, yang belum juga bergerak. Soal listrik. Soal wakil rakyat yang kurang aspiratif dan berseterunya lembaga yudikatif.

Dari pertemuan itu, akhirnya disepakati tujuh butir rekomendasi. Salah satunya yang penting adalah, mendukung DPR untuk menggunakan Hak Angket dalam kasus Bank Century.

Selain itu, ada usulan agar struktur kepolisian berada di bawah Departemen Dalam Negeri dan tidak lagi dipersenjatai.

Juga, Presiden harus segera membersihkan kejaksaan dan kepolisian dari makelar kasus dan mafia hukum di seluruh Indonesia.

Selain kekhawatiran terjadi people power, para cendikiawan itu juga mengkhawatirkan akan terjadinya pembangkangan sosial, seperti tidak membayar pajak. Ini akan lahir karena ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah.

''Kita tidak boleh melakukan pembiaran, karena ujung-ujungnya nanti kian gencar parlemen jalanan sementara kita juga tidak ingin mahasiswa terus di jalan,'' ujar Prof Idrus Paturusi.

sumber:
http://parlemen.inilah.com/berita/2009/11/13/180443/waspadai-parlemen-jalanan/

Tidak ada komentar: