Sampaikanlah walau satu ayat Al-Qur'an Online

Senin, 05 Januari 2009

Jelang Pemilu 2009 - Rebutan Suara 'Palestina'


Di Jakarta, sebagai salah satu parpol berazazkan Islam - PKS tak ingin ketinggalan momen. Selain HNW, ribuan kadernyapun turut diturunkan ke jalan melakukan aksi demo ke kedubes negeri paman sam. Tidak ada kericuhan dalam demo ini. Semua berjalan normal. Meski mengusung isu sentral yang bernuansa kemanusiaan, kibaran bendera PKS berikut angka delapan cukup mencolok terlihat. Banyak pihak lantas menuding PKS melakukan kampanye terselubung. "Kita kan parpol, identitas ya angka 8," jawab Humas DPP PKS Ahmad Mabruri dengan enteng.


Agresi militer Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza memang menyesakkan dada. Tidak hanya di Indonesia, kecaman terhadap Israel juga terjadi di sejumlah negara. Intinya, serangan harus dihentikan agar korban tidak lagi berjatuhan.

Di Jakarta, sebagai salah satu partai berazaskan Islam, PKS tidak ingin ketinggalan. Selain anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nurwahid bergerak menemui pemimpin negara arab, pengurus partai juga melakukan manuver. Dengan mendatangkan ribuan simpatisan ke Jakarta, PKS menuntut serangan Israel distop. Sasaran demo tak lain Kedubes negara Paman Sam.

Tidak ada kericuhan dalam demo ini. Semua berjalan normal. Meski mengusung isu sentral yang bernuansa kemanusiaan, kibaran bendera PKS berikut angka delapan cukup mencolok terlihat. Banyak pihak lantas menuding PKS melakukan kampanye terselubung. "Kita kan parpol, identitas ya angka 8," jawab Humas DPP PKS Ahmad Mabruri dengan enteng.

Pihaknya mengaku tidak mau menanggapi serius tuduhan itu. Menurutnya, itu tudingan yang wajar. "Kalau ada yang bilang begitu, sekarang memang musim kampanye. Apalagi waktu kampanye kan waktunya 9 bulan, jadi nggak masalah," ujarnya.

Namun reaksi berbeda ditunjukkan Presiden PKS Tifatul Sembiring. Tifatul menampik keras tuduhan tersebut. "Itu tuduhan ngawur! Kalau aksi PKS hanya saat ini saja, mungkin saja benar. Tapi perhatikan konsistensi PKS! Ada pemilu atau tidak ada pemilu, kita tetap melakukan aksi solidaritas ke Palestina," tegas Tifatul.

Ia membantah anggapan PKS tidak memperhatikan persoalan dalam negeri. Tifatul berpendapat aksi yang dilakukan PKS adalah semata persoalan kemanusiaan. "Di dalam negeri, kita membantu banyak. Di Aceh juga kita lakukan, dan banyak daerah yang tertimpa musibah," ketus Tifatul.

Tidak hanya PKS yang mengangkat isu Palestina ini. DPP Partai Bulan Bintang malah menyiapkan 500 Brigade Hizbullah untuk dikirim ke Palestina. Jika tidak diizinkan, pasukan berani mati ini akan melakukan penyusupan. "Kita sudah menyiapkan kader-kader hampir 500 orang, dan mereka semua sudah terlatih untuk itu," ujar Komandan Brigade Hizbullah PBB Afriansyah Noor.

Afriansyah menjelaskan kader-kader yang disiapkan tersebut adalah kader yang pernah ikut saat Palestina pernah diserang. Jalur yang nantinya ditempuh pun juga merupakan jalur tikus yang tidak diketahui pemerintah. "Jadi kita nanti akan menyusup, akhirnya sampai ke Afganistan hingga ke Palestina," bebernya.

Sekjen DPP PBB Sahar L Hassan menambahkan pihaknya juga siap menggalang dana kemanusiaan dan untuk masyarakat Palestina mempertahankan wilayahnya. "Menyerukan kepada seluruh umat Islam sedunia untuk melakukan Qunut Nazilah untuk keselamatan dan keamanan masyarakat Palestina," harap Sahar.

PKS maupun PBB boleh-boleh saja mengangkat isu Palestina. Tetapi tuduhan adanya motif politik juga memang tidak bisa dikesampingkan. Apalagi, saat ini memang masa kampanye bagi partai politik peserta pemilu.

Di mata aktivis HAM dari Imparsial, Al Araf, kondisi parpol sekarang ini tidak memberi perhatian penuh terhadap masalah lokal. Ia menyontohkan isu perburuhan, kemiskinan, dan kesehatan tidak diperhatikan maksimal.

"Dengan watak feodalistik dan korupnya, parpol memang tidak terlalu serius berpikir tntang masalah publik," kata pria yang akrab dipanggil Aal ini kepada INILAH.COM.

"Parpol jauh dari fungsi yang seharusnya sebagai penyambung lidah rakyat. Parpol masih berpikir untuk kepentingan elite partai dan partai itu sendiri dan tidak memikirkan kepentingan publik maupun konstituennya," pungkas Aal.

Bisa jadi, isu domestik memang tidak terlalu seksi bagi parpol. Akan tetapi, sudah sepatutnya bila parpol juga berlaku adil dalam mengadvokasi masalah domestik, bila tidak mau dianggap terlalu mengeksplotasi isu Palestina.

Mau tidak mau, apa yang dilakukan PKS terutama cukup erat dengan kondisi politik nasional yakni Pemilu. Imej bahwa PKS melakukan show force ataupun kampanye terselubung juga tidak bisa dielakkan. Bila memang ada motif politik, tentunya akan lebih baik jika partai politik tidak perlu malu-malu mengakui. Sebab, kalau benar hanya karena kemanusiaan mengapa harus sampai membawa atribut nomor urut dan panji-panji.[L4]

(sumber http://pemilu.inilah.com/berita/2009/01/05/73263/pks-dan-pbb-berebut-suara-palestina/)

Tidak ada komentar: