inilah.com, Jakarta - Pragmatis, itulah langkah yang tepat menggambarkan langkah PKS mengganti warna tradisonalnya dari putih menjadi kuning. PKS memainkan strategi 'political symbols' yang justru menghilangkan ciri khas partai dakwah ini. PKS blunder lagi?
"Ini model political symbol. PKS memainkan strategi 'political symbol' yang justru menghilangkan ciri khas partai dakwah ini. PKS blunder lagi?
"Ini model political symbol. PKS bergerak ke arah pencitraan orde baru, mendekati ideologi Partai Golkar. Mungkin itu suatu kecelakaan, tapi mengindikasikan sesuatu. PKS lebih bergerak ke pragmatis dan semakin mendekat ke pendukung orde baru," demikian analisis pengamat politik Yudi Latief kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (25/11).
Dalam pandangan Yudi, langkah PKS ini tidak tepat sama sekali. Penyebabnya level pengaruh PKS berbeda dengan konstituen Golkar, jika langkah ini memang ditujukan untuk mengincar massa Golkar.
"Kader PKS resmi kan tidak lebih dari 1 juta orang. Dan untuk meraih lebih dari 7 persen suara harus merekrut massa mengambang, yang berkarakteristik menengah ke bawah, yang tidak terlalu peduli isu-isu politis. Sebaliknya, pemilih PKS adalah orang perkotaan yang secara politik kritis," papar Yudi.
Yudi menegaskan, dengan pilihan kontroversial seperti ini justru akan membawa masalah bagi PKS ke depan. "Ciri PKS justru akan menjadi blur. PKS harus bisa membedakan bahwa mereka adalah kelompok yang menjunjung tinggi moralitas yang berbeda dengan komunitas lain yang menyebabkan keruhnya politik,"tandasnya. [Abdul Mubarok (dill)]
Rabu, 26 November 2008
PKS Kuning, Blunder lagi?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar