Sampaikanlah walau satu ayat Al-Qur'an Online

Jumat, 27 Maret 2009

PKS Berang, Solidaritas Perempuan Beberkan Caleg Poligami


INILAH.COM, Jakarta - Data para calon anggota legislatif yang berpoligami segera dibeberkan dihadapan publik oleh Solidaritas Perempuan Indonesia (SPI), Jum'at (27/3). Gara-gara ULAH LSM pembela perempuan ini, PKS pun berang karena merasa telah digembosi. Seperti diketahui, PKS merupakan parpol yang dikenal karena banyak memiliki kader yang berpoligami. Bahkan Presiden PKS Tifatul Sembiring dan Sekjen PKS Anis Matta sama-sama memiliki istri lebih dari satu.


"Itu pasti politis karena itu kan soal pribadi yang tak perlu diumbar dan dikait-kaitkan dengan persoalan negara," ujar Wasekjen PKS Fahri Hamzah kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (27/3).

Fahri secara tegas menyatakan, isu poligami itu sebagai bagian dari upaya kampanye hitam (black campaign). Sebab, isu poligami yang akan diumumkan Koordinator SPI Yeni Rosa Damayanti, merupakan isu yang tidak substansial yang tidak ada hubungannya dengan rakyat.

"Isu itu tidak jelas. Itu berhubungan dengan keinginan politik dia (Yeni) untuk menggembosi PKS," katanya.

Menurut Fahri, selama poligami itu legal, tidak seharusnya diumumkan dan dipermasalahkan. "Soekarno saja pendiri bangsa sampai hari ini dihormati. Urusan pribadinya tidak diganggu-ganggu. Padahal kan beliau juga berpoligami," ungkapnya

Rencana Yeni mengumumkan caleg yang berpoligami itu, dituding Fahri telah ditunggangi oleh parpol lain. "Kalau mau berdebat dengan kami, soal yang lebih sustansif lah, seperti kesejahteraan ekonomi. Jangan-jangan teman parpol di belakangnya itu bodoh soal yang substansif, makanya menyerang soal poligami," imbuhnya. [mut/nuz]

sumber:
http://pemilu.inilah.com/berita/2009/03/27/93830/solidaritas-perempuan-beraksi-pks-berang/

2 komentar:

Ajaran mengatakan...

Partai2 lain pada poligami sebenarnya gk masalah buat masyarakat, kesalahannya adalah ketika PKS yang notabene partai penjual agama Islam dan moral akidah, malah berpoligami.

Ini yang disoroti masyarakat, Islam tidak mengajarkan berpoligami walapun Rasul berpoligami pada jamannya. Kalau ada Islam yang menghalalkan poligami, berarti dia Islam pemuja "alat kelamin"

Anonim mengatakan...

PKS , Partai yang Paling Melecehkan Perempuan Indonesia


Bicara tentang peran partai terhadap kemajuan Perenpuan Indonesia yang boleh disebut, bahkan menghambat karier perempuan di Indonesia adalah PKS. Partai ini bukan hanya diskriminatif terhadap perempuan, tetapi juga melecehkan keberadaan perempuan, sebagai istri dan ibu.
Bagaimana tidak melecehkan? Coba lihat, mulai presiden partai, Tifatul Sembiring hingga Sekjennya Anismata, plus pengurus partainya, hampir semua melakukan Poligami. Ironisnya, saat masalah poligami dipertanyakan, dengan enteng salah satu orang DPP PKS mengatakan, bahwa pengurus PKS memang diperbolehkan melakukan poligami, dengan alasan kenyataannya , jumlah perempuan Indonesia lebih banyak dibandingkan laki-laki. Tentu saja, di luar alsan ISLAM memang mmbolehkan Poligami.
Coba bayangkan betapa naifnya, orang-orang yang duduk di Partai yang notabene katanya berjuang untuk rakyat, tapi malah melecehkan perempuan. Bukankah perempuan itu bagian dari rakyat? Nah, kalau sampai orang-orang dari PKS yang menghalalkan dan malah menganjurkan poligami , menjadi pemimpin di negeri ini, betapa menderitanya kaum perempuan di Indonesia, karena bisa jadi Undang _Undang yang dulu melarang pegawai negeri/ABRI menikah lagi itu, akan dihapus oleh PKS dan diubah untuk “boleh menikah lebih dari satu”.
Tak hanya itu, PKS juga partai yang tidak menghargai arti “cinta sejati” dan bahkan cenderung mengabaikan perasaan anak-anaknya. Lihat apa yang dilakukan pendiri PKS, Hidayat Nur Wahid. Belum kering tanah kuburan istrinya, sudah menikah lagi, bahkan belum hitungan setahun istri barunya sudah melahirkan. Coba bayangkan, pernah beliau ini menghitung bagaimana perasaan keluarga istri pertamanya yang sudah meninggal dan anak-anaknya yang baru kehilangan ibunya? Apapun alasannya, para kaum lelaki PKS ini sepertinya lebih mementingkan pemuasan shahwad, ketimbang menghargai perasaan manusia. Orang seperti inikah yang akan kita jadikan pemimpin? Keteladanan apa yang bisa kita tiru?
Di luar melakukan pelecehan kepada perempuan Indonesia, PKS juga tidak menghargai eksistensi wanita untuk berkarier. Coba saja salah satau alasan PKS tidak mendekat PDIP hanya karena pemimpinanya perempuan, Megawati. Soal mengapa PKS tidak setuju dengan eksistensi perempuan sebagai pemimpin ditanyakan dalam wawancara di sebuah televisi, Hodayat Nur Wahid dengan santai mengatakan, “kalau masih ada lelaki, mengapa perempuan?”. Masyaallah, kalau semua orang PKS punya pendapat yang demikian, betapa tidak adilnya sikap PKS ini terhadap perempun yang memang punya kemampuan dalam memimpin,baik di politik, ekonomi, atau apapun juga. Ini sama dengan kita kaum perempuan dibawa ke jaman Jahiliyah, karena perempuan hanya akan dianggap sebagai konco wingking (teman di belakang), budak, pembantu dan pemuas nafsu.
Wahai perempuan Indonesia inikah partai yang akan Anda dukung? Dari partai inikah kita akan memiliki pemimpin di negeri ini? Kalau jawaban kita “iya”, betapa bodohnya kita!