Sampaikanlah walau satu ayat Al-Qur'an Online

Selasa, 23 Desember 2008

Din - Amien, Dua Pemikiran yang Berbeda namun Sama


Entah latah atau serius, Amien Rais mengekor langkah Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dengan mengusulkan pentingnya membuat poros politik. Amien menyerukan parpol papan tengah membangun poros penyelamat bangsa (save our nation axis). Manuver politik menghadang laju Din?


Ide poros tengah tandingan itu dilontarkan Amien usai bertemu elit politik PPP. Amien memang sengaja menyambangi markas partai berlambang Kabah itu untuk berbicara dalam Forum PPP Mendengar, 22 Desember kemarin.

"Saya mengusulkan kepada partai papan tengah, termasuk PPP agar membentuk poros penyelamat bangsa yang bernaung di bawah merah putih dan Bhineka Tunggal Ika serta Indonesia Raya, " kata Amien.

Mantan Ketua MPR ini memimpikan poros ini mengikuti jejak poros tengah pada 1999 silam yang mengganjal Megawati dalam Pemilihan Presiden.

Karena itu, harapannya poros penyelamat bangsa juga mengajukan pilihan capres alternatif. Alasannya, SBY dan Megawati memiliki karakter sama, tunduk pada IMF dan Bank Dunia.

"Sama-sama percaya globalisasi, yakni deregulasi, privatisasi dan penjual BUMN. Keduanya hampir sama penganut ekonomi pasar bebas," ujar mantan Ketua Umum PAN ini.

Respon parpol pun beragam. PPP memberi apresiasi positif terhadap pemikiran Amien. "Saya kira apa yang disampaikan pak Amien menarik," jawab Ketua Umum DPP PPP Suryadarma Ali.

PPP menilai konsep yang dibangun Amien bernuansa kebersamaan antar parpol dalam membangun bangsa. "Prinsipnya kebersamaan yang harus dibangun antar parpol. Jadi jangan hanya dimonopoli satu kelompok atau satu individu saja," tambah Menkop dan UKM ini.

Namun, tanggapan sebaliknya diberikan Partai Golkar dan PKS. Wasekjen DPP Partai Golkar Rully Chairul Azwar berpendapat poros tersebut hanya sebagai manuver Amien menjelang pemilu. Nama yang digunakan pun lebih bombastis.

"Seolah-olah bangsa ini akan hancur saja, seolah-olah dalam kondisi darurat. Golkar sangat tidak setuju, karena negara kita tidak dalam keadaan darurat. Jadi judul itu terlalu berlebihan, seolah-olah negara perlu diselamatkan," cetus Rully kepada INILAH.COM, Selasa (23/12).

Meski, urai Rully, pemunculan wacana poros tengah wajar saja. Itupun juga tetap akan menunggu jawaban partai menengah dan kecil. Laku atau tidak ide tersebut belum bisa dipastikan.

"Pak Amien ingin mengabungkan partai-partai kecil dan menengah. Tapi saya rasa sekarang ini partai tengah itu kan sudah disalip partai baru. Jadi ada kemungkinan yang lain," ujarnya.

Sementara PKS mengingatkan pembentukan aliansi politik itu jangan hanya bertujuan menjegal laju SBY dan Mega. Sebab, bila hanya itu targetnya maka jangan harap poros ini akan berhasil.

"Jangan sampai pemikirannya hanya sebatas bukan Mega atau bukan SBY," kata Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq.

Seharusnya, lanjut Mahfudz, Amien lebih menuangkan gagasan jelas mengenai Indonesia ke depan. Jadi, tidak hanya sekadar menampilkan capres alternatif yang didukung rakyat.

"Jika hanya sekadar ide, berbagai parpol papan tengah sulit bisa bersatu untuk maju memperjuangkan Poros Penyelamat Bangsa," tegas Mahfudz.

Dirinya menyambut baik ide yang ditawarkan Amien. Sebab, langkah ini dapat mengurangi dominasi SBY dan Mega dalam Pilpres mendatang. Namun PKS pesimis poros ini dapat terbentuk hanya karena tawaran dalam bentuk pemikiran saja.

"Jika hanya sebuah pemikiran, parpol papan tengah susah untuk duduk bersama untuk melakukan komunikasi," tandasnya.

Pemikiran Amien soal poros tengah memang bernada sama dengan usulan Din Syamsuddin. Hanya nama saja yang membedakan, tetapi usul menyatukan parpol menengah dalam mengatasi masalah bangsa tetap serupa.

Tentu sah-sah saja bila pernyataan Amien itu kemudian dinilai untuk membayangi langkah Din. Apalagi Amien juga tegas menyatakan siap bertarung dalam Pilpres bila ada yang mengusulkan. Dan masalah terbesarnya memang lemahnya kendaraan politik.

Meski Amien pernah tercatat sebagai Ketua Umum PAN, bukan berarti serta merta partai berlambang matahari itu akan langsung mengusung Amien menjadi capres. Belum lagi, Amien juga sudah pernah gagal memenangi pilpres putaran pertama pada 2004 lalu ketika diusung PAN.

Bila poros jadi terbentuk dengan difasilitasi Amien ataupun Din, tentu saja itu akan menjadi nilai plus. Tetapi, apakah semudah itu parpol menengah beraliansi? Itu yang susah untuk dijawab.[L4]

(sumber:http://inilah.com/berita/politik/2008/12/23/70873/din-amien-berebut-poros/)

Tidak ada komentar: