Sampaikanlah walau satu ayat Al-Qur'an Online

Kamis, 20 November 2008

Prabowo, Capres Paling Tajir (Kaya)

BERPOLITIK.COM, Rakyat Merdeka (17/11/2008)
Siapa kira-kira Capres paling kaya alias tajir? kalangan aktifis dan pengamat menunjuk nama Prabowo Subianto.

Jakarta, RM Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo yang disebut-sebut sebagai ATM-nya Partai Gerindra tak mau terus terang soal itu. Rakyat Merdeka dalam suatu kesempatan pernah menanyakan, berapa dena yang disiapkan untuk pencapresan Prabowo? Hashim menjawab ringan, "Ya, cukuplah untuk sampai dia (Prabowo) menang,".


Tidak ada yang tahu persis berapa kekayaan Prabowo Subianto. Namun menurut Ismet Hasan Putro, ada indikasi yang bisa dilihat. Salah satunya penayangan iklan partai Gerindra di televisi relatif konstan dibanding partai lain. "Jika dilihat dari ukuran iklan, dapat dikatakan bahwa Prabowo adalah capres yang paling kaya dibandingkan calon lainnya. Lihat saja, kampanye yang dilakukan lewat media relatif konstan dari waktu ke waktu," kata Ketua Masyarakat Profesional Madani itu kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, sangat wajar Prabowo disebut calon presiden tajir. Soalnya, latar belakang dia adalah pengusaha dan berasal dari keluarga konglomerat. Ismet tidak mengetahui apa saja bisnis Prabowo Subianto. Namun Rakyat Merdeka menelusuri di media internet, menemukan banyak sekali pohon bisnisnya (Baca: Inilah Kekayaan Prabowo).

Pengamat politik Universitas Indonesia Iberamsyah juga menyebut Prabowo sebagai capres paling kaya. Kekayaan itu diperoleh karena memang yang bersangkutan adalah keluarga pengusaha. "Jadi individunya memang sudah kaya raya," kata dia.

Tapi, kata Iberamsyah, SBY juga bisa disebut sebagai salah satu capres kaya. Bukan karena individunya yang kaya, melainkan karena dia incumbent. "SBY incumbent. Apalagi berdasarkan hasil survei, dia selalu berada di peringkat teratas, sehingga akan jadi daya tarik swasta dan pengusaha untuk berlomba-lomba mendukungnya," ujar dia, kemarin.

Apakah kedekatan Prabowo dengan Raja Yordania juga berpengaruh pada kekayaannya? Ismet menceritakan, ada hubungan antara kondisi politik dengan situasi ekonomi. Krisis keuangan global yang terjadi saat ini, mau tak mau akan membuat pengusaha jadi selektif dalam mengucurkan pendanaan. Termasuk, misalnya, jika ada bantuan dari Timur Tengah untuk Prabowo Subianto.

"Yang namanya pengusaha tidak mau ada kesia-siaan dalam pendanaan. Sehingga dia mungkin hati-hati mengucurkan dukungan, hanya kepada yang memiliki prospek untuk menjadi RI-1," ujar dia.

Apakah kekayaan akan berpengaruh di pencapresan? Kata Ismet, ada pengaruh transaksional pada pencapresan, tapi itu tidak bisa jadi jaminan kepada tingkat keterpilihannya. "Setidaknya akan berpengaruh kepada popularitas yang relatif, bukan kepada elektabilitasnya," kata dia.

Iberamsjah juga mengatakan, kekuatan uang tidak ada hubungannya dengan kemenangan capres. Misalnya, capres dengan pendanaan besar tapi strategi kampanyenya kurang bagus, maka dia tak akan menang. "Malah, mungkin orang bisa berasumsi, kalau kebanyakan pasang iklan bisa jadi tanda capres tidak berempati dengan kondisi rakyat yang menderita," katanya.

Bagaimana tanggapan Prabowo? Orang dekat Prabowo, Fadli Zon mengatakan, partainya menerima dana sumbangan dari kader Gerindra yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, sumbangan dari beberapa perusahaan yang dimiliki keluarga Prabowo. "Sumber pendanaan kami jelas asal usulnya dan dari dana yang sah," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, kemarin.

Menurut dia, orang bisa saja menjustifikasi partainya sebagai partai dan capres terkaya karena melihat iklan di televisi. Fadli mengatakan, iklan itu diperlukan untuk sosialisasi partainya termasuk pengenalan calon presidennya. "Partai kita ini baru. Kita harus sosialisasi supaya menang dalam pemilu legislatif dan berharap bisa menang dalam bursa pemilihan presiden," katanya.

Soal kedekatan dengan Raja Yordania, kata Fadli, itu tak ada urusan dengan kekayaan Prabowo. "Kalau ada yang mengatakan kami disumbang oleh Yordania, maka dia harus belajar dulu soal geografi dan kependudukan biar tahu bagaimana bagaimana kondisi Yordania itu. Justru kami yang bisa menyumbang negara tersebut," katanya.

Tidak ada komentar: